G. TRITUNGGAL
- Pengertian/definisi Salah satu doktrin yang paling
penting dalam iman Kristen kita. Definisi: Allah yang esa, yang ada secara
kekal sebagai 3 Pribadi yaitu Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, yang
masing-masing pribadi itu penuh sempurna ke Allahannya.
- Bukti-bukti Alkitab Memang istilah Tritunggal
tidak muncul dalam Alkitab, namun demikian, ide dan prinsipnya ada di
banyak tempat di Alkitab.
- Perjanjian Lama memberikan
penyataan yang tidak lengkap. Kej 1:26; 3:22;
11:7
Maz 45:6-7; 110:1 Yes 63:10; 48:16;
6:8
Mal 3:1-2 Hab 1:7
- Perjanjian Baru memberikan
konsep yang lengkap tentang Tritunggal. Mat 3:16-17; 28:19 1Ko 12:4-6 2Ko 13:14 1Pe 1:2 Yud 20:21
- Doktrin Tritunggal Dalam
Sejarah
- Sejak jaman Perjanjian Lama
bangsa Yahudi selalu menekankan tentang Ke Esa-an Allah dan konsep ini
dibawa sampai abad-abad pertama masehi.
- Pada abad 2, Tertulianus
memformulasikan doktrin ini; tapi masih banyak kekurangannya. (belum
sempurna). Tertulianus (165M-220M) adalah orang pertama yang menemukan
istilah "Trinity" (Tritunggal). Tertulianus
berusaha untuk memberikan penjelasan yang alkitabiah tentang ajaran
Tritunggal, karena pada saat itu di gereja banyak tersebar pengajaran
Monarkianisme. Ajaran sesat Monarkianisme digolongkan menjadi 2:
- Monarkianisme Dinamis (adoptionisme) Ajarannya: Yesus adalah
manusia biasa yang diadopsi oleh Allah dan diberikan kekuatan khusus
pada saat Ia dibaptis.
- Monarkianisme Modalistis Ajarannya: Allah adalah
satu, tetapi muncul (tampil) kepada manusia dalam 3 mode (bentuk), yaitu
Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
- Arius (250M-336M) dari Aleksandria
menentang ajaran Tritunggal. Ia tidak setuju akan keAllahan Anak dan Roh
Kudus, berdasarkan Kol 1:15; Yoh 1:14;
Yoh 3:16. Di Konsili Nicea (325M) ajaran Arian ini ditentang
habis-habisan oleh Athanasius, demikian juga di Konsili
Konstantinopel (381M). Perdebatan yang paling utama adalah mengenai dua
istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang keAllahan Yesus dan Roh
Kudus.
Pendapat
Athanasius:__________________________ Pendapat Arius:
homoousios vs homoiousios
(sifat yang sama) (sifat yang mirip)
homoousios vs homoiousios
(sifat yang sama) (sifat yang mirip)
- Subordinationisme adalah
ajaran yang juga menyimpang dari Alkitab. Mereka mengakui keAllahan Anak
dan Roh Kudus, tetapi tetap lebih rendah keAllahan Bapa.
Athanasius
berjuang hampir 17 tahun untuk mengembalikan doktrin ini kepada kebenaran
Alkitab. Akhirnya dalam Konsili Konstantinopel (381M) Kaisar Konstantin memihak
kepada Athanasius. Athanasius memberikan pandangan yang sehat. Kristus
dilahirkan dari Bapa dan mempunyai kesetaraan dengan Bapa, tidak
bersubordinasi. Namun demikian, Athanasius belum cukup puas karena
kemenangannya hanyalah karena kekuatan kekuasaan Konstantin.
Setelah
kaisar Konstantin digantikan oleh penggantinya, ternyata penggantinya lebih
memihak kepada kaum Arian.
- Pada pertengahan abad 4,
seorang teolog dari Kapadokia (Asia Kecil Timur) memberikan doktrin
Tritunggal yang definitif dan mengalahkan ajaran aliran Arianisme dan
mempertahankan istilah homoousios.
- Doktrin Tritunggal yang paling
tuntas diformulasikan pada masa Agustinus (354M-430M). Ia menulis
dalam bukunya "De Trinitate". Allah Bapa, Allah
Anak dan Allah Roh Kudus tidak memiliki subordinasi, tetapi kesetaraan.
Satu esensi Allah dengan 3 pribadi seperti apa yang diajarkan dalam
Akitab.
- Konsili Toledo (589M)
menyelesaikan perdebatan tentang "filioque" (Latin),
yang artinya "dan Anak" berdasarkan Yoh 14:26; Yoh
16:7; Yoh 15:26. Istilah "filioque" ini tidak dicantumkan
baik dalam Konsili 325M ataupun Konsili 381M. Baru ditambahkan dalam Sinode
Toledo (589M).
- Sesudah masa Reformasi,
Tokoh-tokoh Reformator, seperti Martin Luther dan John Calvin
tidak menolak doktrin Tritunggal versi Athanasius. Martin Luther berkata
bahwa doktrin Tritunggal harus diterima dengan iman, walaupun tidak bisa
dijelaskan dengan tuntas, karena ada dalam Alkitab. Sedangkan Calvin
menulis penjelasan tentang Tritunggal dalam bukunya Institutio.
- Pandangan modern tentang
Tritunggal bervariasi. Tetapi tidak ada hal yang baru lagi. Semua
kesalahan yang dilakukan oleh teolog-teolog modern sudah pernah terjadi
sebelumnya.
- Isi doktrin Tritunggal Memang untuk mengerti secara
penuh doktrin ini adalah tidak mungkin. Namun demikian, semua fakta-fakta
dalam Alkitab dan kita dapat menyimpulkan (mengerti kebenarannya)
Pengajaran ini. Ada 3 pernyataan penting dalam definisi Allah Tritunggal:
- Allah adalah 3 Pribadi (Bapa,
Anak dan Roh Kudus).
- Masing-masing Pribadi Allah
itu adalah Allah yang sempurna.
- Mereka 3 Pribadi tetapi Allah
yang Esa; satu esensi Penjelasan:
a. Allah adalah 3 Pribadi (Bapa, Anak
dan Roh Kudus). Menyatakan bahwa Allah Bapa bukan Allah Anak Allah Anak bukan
Allah Roh Kudus, dan Allah Roh Kudus bukan Allah Bapa. Hal ini dinyatakan jelas
dalam Alkitab (Yoh 1:1-2; 1Yo 2:1; Ibr
7:25; Rom 8:27; Mat 28:19;
Yoh 16:7).
Masing-masing pribadi Allah ini mempunyai kepribadian, kehendak, perasaan,
termasuk juga Roh Kudus.
Secara
jelas dikatakan Roh Kudus bukan hanya kuasa dan kekuatan tetapi juga seorang
Pribadi. Jelas kelihatan dalam bahasa Yunani, kata ganti orang Roh Kudus tidak
diberikan gender netral, kata ganti orang. Demikian juga kata "Para
kletos" hanya dipakai untuk pribadiiorang (Yoh 14:26; 15:26).
b. Masing-masing Pribadi Allah itu
adalah Allah yang sempurna.
1. Ke Allahan Bapa tidak terlalu sulit
untuk diterima karena Alkitab jelas sekali menyebutnya.
2. Ke Allahan Anak kadang diragukan,
tapi bukti-bukti Alkitab jelas menyebutnya. (Yoh 1:1, 6, 13, 18; Yoh 20:28; Ibr
1, 8; Kol 2:9; Yes 40:3).
Ada
atribut-atribut personal tertentu yang dengannya 3 pribadi itu dibedakan: Bapa
- Pencipta Anak - Penebus Roh Kudus - Yang memberi kelahiran baru
3. Ke Allahan Roh Kudus juga disebutkan
jelas dalam Alkitab (Mat. 28:19; Kis 5:3-4; 1Ko 3:6; Maz 139:7-8; 1Ko 2:10-1 l;
Yoh 3:5- 7).
c. Mereka 3 Pribadi tetapi Allah yang
Esa; satu esensi Allah adalah Allah yang Esa (satu); ketiga Pribadi Allah ini
tidak hanya satu dalam tujuan, tapi Mereka juga adalah satu esensi dan satu
hakekat. (Kel 6:4-5; 1Ra 8:60; Yes
45:4-6; 1Ti 2:5; Rom 3:30; Zak 2:9).
Kesimpulan: Seluruh esensi yang tidak terbagi
dari Allah, secara setara dan penuh dimiliki oleh ketiga Pribadi, tetapi
Ketiganya mempunyai kesatuan mereka dalam satu esensi.
Subsistensi
dan tindakan dari ke 3 Pribadi ditandai oleh satu tingkatan yang jelas dan
tertentu dan tidak saling mendahului. Allah Putra secara kekal diperanakkan
oleh Bapa, Allah Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Anak dari kekekalan.
Analogi
Tritunggal
Matematik
1+1+1 = 3 lxlxl = 11 ~x~x~ = ~
alam
air - es - uap matahari -- sinar m __ energi m __ akar - ranting - banting awan
hujan salju/es bunga - bau warna
Psikologis
Intelektual - perasaan - kehendak
Jabatan
Bapa - sopir - anak
Jiwa
- badan - roh.
Hubungan
antara ketiga Pribadi Tritunggal
Ketiga
Pribadi Allah Tritunggal mempunyai perbedaan dalam fungsi utamanya. Allah Bapa,
Anak dan Roh Kudus mempunyai kesetaraan di dalam keAllahannya tetapi tidak
didalam menjalankan fungsinya, karena Allah Bapa memegang pimpinan tertinggi
(sesuai dengan nama yang diberikan "Bapa").
Allah
Bapa memberikan ketetapan Allah Allah Anak menjalankan ketetapan Allah Allah
Roh Kudus menjaga dan memelihara akan pelaksanaan ketetapan Allah
Dalam
hal keselamatan
2. Allah Roh Kudus dikirim oleh Allah
Bapa dan Anak untuk mengefektifkan penebusan. Yoh 14:26; Yoh 16:7; Yoh
15:26
Ilustrasi hubungan antara ke tiga Allah Tritunggal: Gambar:
Pentingnya
doktrin Tritunggal dalam iman Kristen
Doktrin
Keselamatan akan mengalami kesulitan besar, kalau kita menolak ke Allahan Anak
dan Roh Kudus
Doktrin
pembenaran hanya melalui iman akan sulit diterima, kalau kita menolak keAllahan
Yesus dan Roh Kudus.
Kalau
Yesus bukan Allah yang sejati, maka kita tidak bisa lagi menyembah Dia seperti
apa yang diperintahkan Alkitab.
Ketidaktergantungan
Allah sulit dipercaya kalau ke tiga Pribadi Tritunggal bukan Allah yang setara.
Allah yang berpribadi membutuhkan pihak yang lain untuk berhubungan.
H. KETETAPAN ALLAH
- Pengertian/Definisi Rencana kekal Allah bahwa dari
sebelum dunia dijadikan Ia telah menetapkan segala sesuatu yang akan
terjadi.
- Sifat Ketetapan Allah
- Ketetapan Allah itu kekal
sifatnya, mencakup masa lampau dan yang akan datang. Kol 1:5, 18; Efe
1:4; 2Ti 1:9; Efe 3:11; 1Pe 1:20; Tit 1:2
- Ketetapan Allah itu tunggal Efe 1:11; Rom 8:28
- Ketetapan itu berdasarkan akan
Hikmat Allah dan Pengetahuan Allah Efe 3:10-11; Maz
104:24; Ams 3:19; Yer 10:12; Yer 51:15
- Ketetapan Allah itu pasti akan
terjadi/terpenuhi Yes 46:10
- Ketetapan Allah itu tidak
berubah Ayu 23:13-14; Maz
33:11; Yes 46:10; Yak 1:17; Luk 22:22; Kis 2:23
- Ketetapan itu tanpa
syarat/mutlak Kis 2:23; Efe 2:8;
1Pe 1:2
- Ketetapan Allah itu bersifat
universal untuk semua mahluk Efe 2:10; Kis 2:23;
Kej 50:20, Ayu 14:5; Maz 39:4
- Ketetapan Allah itu kudus Yes 48:11
- Ketetapan Allah itu bebas Maz 135:6; Efe
1:11; Dan 4:35
- Ketetapan Allah itu mempunyai
tujuan akhir untuk kemuliaan Allah. Bil 14:21; Yes 6:3;
Mat 18:7; Kis 2:23
- Semua ketetapan Allah yang
sehubungan dengan dosa adalah bersifat diijinkan (permisif). Rom 8:28
- Hubungan ketetapan dan kehendak
Allah
Allah menetapkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak kedaulatanNya.
Kehendak Allah sering dibagi dalam dua kategori:
- Kehendak yang dinyatakan (yang
tidak tersembunyi) Semua perintah-perintah Allah yang ada dan diberikan
Allah dalam Alkitab.
- Kehendak Allah yang tidak
dinyatakan (tersembunyi) Semua kejadian-kejadian detail yang akan terjadi
dan hal-hal lain yang tidak Tuhan nyatakan kepada manusia. Ula 29:29
- Kesulitan-kesulitan menerima
Doktrin Ketetapan Allah
- Bagaimana dengan kehendak
bebas manusia? Apa arti kata "bebas"? Allah tidak pernah
membicarakan tentang kebebasan manusia dalam arti di luar Allah. Tetapi
manusia mempunyai kebebasan dalam memutuskan akan pilihan dan pilihan itu
memberikan konsekuensi tanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kej 50:19, 20; Kis
2:23; 4:27-29.
- Apakah usaha manusia untuk
mendapatkan keselamatan tidak diperhitungkan? Tuhan bekerja melalui
tindakan manusia, jadi bagaimanapun juga manusia harus bertindak, dan
tindakan manusia itu adalah tindakan yang berasal dari kehendak manusia
sendiri. Dalam hal keselamatan, manusia tidak tahu akan keputusan
keselamatan bagi dirinya. Fil 2:13; Efe 2:10.
- Apakah Allah yang menciptakan
dosa? Allah mengijinkan dosa terjadi, tetapi Allah tidak melakukan dosa.
Namun demikian keberadaan dosa itupun ada dibawah kuasa kedaulatan Allah.
Maz 92:15; Pengk
7:29; Yak 1:13; 1Yo 1:10.
I. PREDESTINASI (Doktrin
Pilihan)
- Pengertian/Definisi Ketetapan Allah sebelum dunia
diciptakan yang mana Ia memilih beberapa orang untuk diselamatkan dan yang
lain dibiarkan untuk binasa.
- Bukti Alkitab Alkitab membahas 3 macam
"pemilihan":
- Pemilihan terhadap Israel
dalam Perjanjian Lama
- Pemilihan terhadap orang-orang
yang melayani dalam PL
- Pemilihan terhadap orang-orang
secara pribadi untuk diselamatkan.
Pemilihan
yang akan dibicarakan dalam predestinasi adalah no. c Ayat-ayat Alkitab yang
berbicara tentang "pilihan" Kis 13:48
Rom 8:28-30
Rom 9:11-13
Rom 11:7
Efe 1:12
1Te 1:4-5
2Te 2:13
2Ti 1:9
1Pe 2:9
- Kesalah pengertian yang sering
terjadi
- Pilihan bukan nasib.
- Pilihan bukan karena perbuatan
baik manusia (berkondisi).
- Pilihan tidak berdasarkan akan
pengetahuan Allah akan iman kita yang akan datang.
- Bagaimana Alkitab menerima
doktrin Predistinasi
- Sebagai penghiburan untuk
orang percaya. Rom 8:28
- Sebagai alasan untuk memuji
Tuhan. Efe 1:5-6; 1Te
1:2,4; 2Te 2:13
- Sebagai alasan untuk
menginjili. 2Ti 2:10; Kis
18:9-10
- Kesalah pengertian dari Doktrin
Predestinasi (Pilihan)
- Doktrin Pilihan tidak
memberikan kesempatan manusia untuk menerima atau menolak Kristus.
Doktrin pilihan menjamin bahwa manusia dengan kehendak bebasnya dapat
memilih, tetapi bukan berarti bahwa pilihan itu betul- betul bebas,
karena manusia tidak mungkin bebas di luar Allah.
- Doktrin Pilihan itu bukan
betul-betul pilihan. Untuk pilihan itu betul- betul bebas dari Allah maka
tidak mungkin karena untuk hidup saja manusia harus tergantung pada
Tuhan.
- Doktrin pilihan itu membuat
manusia seperti robot. Tuhan yang mencipta manusia dan menentukan apakah
manusia dan kemampuannya. --> tanyakan kepada orang atheis. Mat 23:37; Yoh
8:43-44; Yoh 5:40; Rom 9:20-24.
- Doktrin pilihan itu tidak
adil. 2Pe 2:4
- Bagaimana dengan Ayat Alkitab
yang mengatakan bahwa Allah ingin menyelamatkan semua orang. 1Ti 2:4, 2Pe 3:9.
- Doktrin Reprobasi Definisi: Ketetapan kedaulatan
Allah sejak sebelum dunia dijadikan untuk membiarkan beberapa orang, tidak
diselamatkan dan menghakimi dosa-dosa yang dilakukannya sebagai
konsekuensi keadilan Allah. Yudas 4
Rom 9:17-22 1Pe 2:8
Mat 11:25, 26 Yeh 33:25,26 Yeh
33:11
Rom 9:1-4
Pilihan
|
Reprobasi
|
Allah
aktif
|
Manusia
aktif
|
Sukacita
Allah
|
Kesedihan
Allah
|
Anugerah
Allah
|
Keadilan
Allah
|
- Infra dan Supra-lapsarian Urutan kronologi, apakah
pilihan diberikan sesudah atau sebelum kejatuhan.
J. PENCIPTAAN
- Pengertian/Definisi Orang Kristen percaya akan
Doktrin Penciptaan (Teori Kreasi) berdasarkan pada kesaksian Alkitab (Kej 1).
Pengetahuan tentang penciptaan tidak mungkin diperoleh dari pemikiran
manusia, karena manusia sendiri adalah hasil ciptaan itu. Oleh karena itu
kalau bukan Allah sendiri yang menyatakannya (sebagai Pencipta) maka tidak
mungkin manusia dapat mengetahuinya.
Definisi:
Tindakan bebas Allah dimana Allah menghasilkan dunia dan semua yang ada di
dalamnya (baik materi maupun spiritual), sebagian tanpa bahan dan sebagian
dengan bahan yang natur dasarnya tidak cocok dengan hasil ciptaan. Ia
menciptakan untuk tujuan yang baik yaitu sebagai pernyataan akan kemuliaan,
kekuasaan, kebijaksanaan dan kebaikanNya.
- Doktrin Penciptaan dalam
Sejarah
- Gereja Mula-mula percaya akan
penciptaan sebagai tindakan bebas Allah dan juga ex-nihilo
(diciptakan tanpa bahan). Ajaran ini sangat penting pada masa itu, karena
untuk melawan ajaran Gnostik yang percaya bahwa materi adalah sesuatu
yang jahat. Namun demikian ada perbedaan pendapat tentang sekitar istilah
'hari'; apakah sebagai arti literal atau suatu periode tertentu
atau satu waktu tunggal yang tidak terbagi.
- Augustinus: Dari kekekalan
penciptaan ada dalam kehendak Allah. tidak ada waktu sebelum penciptaan,
karena dunia dijadikan dengan waktu (bukan dalam waktu). Penciptaan
adalah tanpa bahan (ex-nihilo). Hari- hari dalam penciptaan adalah
sebuah momen waktu untuk memberikan kelengkapan pada keterbatasan
intelegensi manusia.
- Pada masa Reformasi Konsep ex-nihilo
dipertahankan dengan kuat, karena
- suatu tindakan bebas Allah
- diciptakan dalam waktu 6 hari
dalam arti harafiah
- Sesudah Reformasi Pengaruh
ilmu pengetahuan dan konsep modern melahirkan kompromi teologi dengan
menganggap bahwa cerita Kej 1 hanyalah cerita mitos/alegoris. Ada jangka waktu
putus sesudah Kej 1:1-2 dengan ayat- ayat selanjutnya. Dan satu hari adalah
waktu yang lama sekali yaitu jutaan tahun.
- Bukti Alkitab dan Dasar
Teologis Penciptaan
- Tindakan Allah Tritunggal
Keluar dari Bapa, melalui Putra, di dalam Roh Kudus keberadaan pemikiran
hidup 1Ko 8:6 Yoh 1:30 Kej 1:2; Yes
40:12-13
- Tindakan bebas Allah yang
menunjukkan akan kedaulatanNya. Bukan merupakan suatu kebutuhan, karena
Allah sempurna adanya dan tidak tergantung pada apapun. Dan juga Allah
tidak menciptakan alam semesta dari diriNya sendiri. Keberadaan alam semesta
bukanlah perluasan dari keberadaan Allah, karena alam semesta adalah
bebas, di luar Allah. Efe 1:11; Wah 4:11;
Ayu 22:2-3; Kis 17:25
- Tindakan temporal Allah Kej 1:1 "Pada mulanya...." Waktu diciptakan,
sebelum itu tidak ada waktu. Dunia diciptakan dengan waktu, dan memang
mempunyai permulaan. Maz 90:2; 102:26
Ada
beberapa penafsiran yang berbeda sehubungan dengan arti hari dalam penciptaan:
2. Periode waktu tertentu (waktu
geologis yang sangat panjang) Istilah lain yang dipakai: - Hari jaman oleh evolusi
theistik Allah menciptakan alam fisik dan kehidupan di atasnya lalu menuntun
proses evolusi yang panjang. - Evolusi Ambang Allah memasuki proses evolusi
pada saat-saat penting tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru - bertahap.
3. Allah menyatakan tentang penciptaan
kepada Musa dalam waktu 6 hari.
4. Allah telah menjadikan Adam dewasa
pada waktu diciptakan, jadi mungkin bumi juga sudah berumur pada waktu
diciptakan.
Tindakan
Penciptaan yang dijadikan tanpa bahan Istilah yang dipakai ex-nihilo
(Latin), artinya "dari yang tidak ada", memang tidak ada dalam
Alkitab, tetapi prinsip dan gagasannya jelas diajarkan oleh Alkitab. Kej 1:1; Maz 33:6, 9; Yoh
1:3; Ibr 11:3; Kis 17:24, 25; Kol 1:16 Wah 4:11; Kis 4:24;
14:15; Rom 4:17; Wah 10:6
Ada
3 perbedaan arti kata kerja "mencipta" dalam bahasa Ibrani
"bara" mencipta, dipakai hanya oleh Allah "asah" membuat
"yatsar" membentuk
Tindakan
yang membuat ciptaan dan Allah (Pencipta) mempunyai hubungan yang istimewa. Efe 4:6; Ibr 11:3
Gambar:
Tujuan
akhir penciptaan adalah untuk menyaksikan kebesaran dan kemuliaan Allah.
Tercakup di dalamnya adalah kebahagiaan manusia. Yes 43:7; Wah 4:11; Yer
10:12; Maz 19:1-2
K. PEMELIHARAAN ALLAH (PROVIDENSI
ALLAH)
- Arti Etimologi (asal kata)
- "Pronoia" (Yun),
artinya pengetahuan awal.
- "Providentia"
(Latin), artinya tindakan kemurahan Allah menyediakan segala sesuatu yang
diperlukan ciptaanNya.
- Sejarah Doktrin Providensia
Allah
- Bapak-bapak Gereja Mereka
melawan ajaran-ajaran Stoa dan Epikuros
dengan menegakkan pengertian akan kedaulatan Allah dan kasih Allah
- Bapak Gereja Agustinus:
- Menekankan pengajaran bahwa
Allah memelihara dan memerintahkan segala sesuatu dalam alam semesta
berdasarkan kehendakNya yang berdaulat, bijaksana dan maksud baik.
- Mempertahankan kenyataan akan
kausa kedua (causa secunda) dan Allah adalah kausa pertama (causa
prima).
- Thomas Aquinas: mengikuti tradisi
Augustinus.
- Para Reformator:
- Martin Luther percaya akan aspek umum
providensia tapi membatasi hanya pada hal keselamatan saja.
- Yohanes Calvin: mengikuti Agustinus.
- Pengertian/Definisi
- Aktivitas Allah (Pencipta)
yang terus menerus oleh rahmatNya dan kebaikanNya yang melimpah
menegakkan ciptaanNya dalam keadaan teratur, memimpin dan memerintahkan
segala sesuatu kepada tujuan yang telah ditetapkan demi kemuliaanNya.
- Keterlibatan Allah secara
terus menerus dengan semua ciptaanNya sedemikian rupa sehingga Allah
selalu menjaga keberadaan ciptaan dan memelihara semua sifat-sifat yang
dimiliki mereka sebagaimana Allah menciptakan mereka dan juga bekerja
sama dengan semua ciptaanNya dalam setiap tindakkan dan menuntun serta
mengarahkan semua sifat-sifat yang dimiliki mereka itu sebagaimana
seharusnya, dan mengarahkan mereka untuk memenuhi semua kehendakNya.
- Unsur-unsur Providensia Allah
- Preservasi Allah Allah terus
menerus memelihara dan menopang keberadaan dan kelanjutan semua
sifat-sifat yang dimiliki ciptaanNya sebagaimana mereka diciptakan Ibr 1:3; Kol 1:17;
Kis 17:28; Neh 9:6; Maz 104:29
- Konkurensi Allah bekerjasama
dengan semua ciptaanNya dalam setiap tindakkannya dan mengarahkan semua
sifat-sifat yang dimiliki mereka sehingga mereka bertindak sebagaimana
seharusnya
Sebagai
causa secunda
§ kekuatan alam dan kebebasan manusia
Sebagai causa prima
§ Allah sebagai penyebab segala
sesuatu untuk hidup, bergerak dan memiliki hakekat Kedua kausa ini tidak
setara, tapi bekerja bersama-sama.
Contoh:
Kejadian dalam alam, dalam sejarah, peristiwa kehidupan, dan hidup manusia
Pemerintahan
Allah memerintah atas segala sesuatu yang terjadi di dunia supaya segala
sesuatu yang terjadi itu sesuai dengan maksud dan tujuan kehendak Allah. Maz 103:19; Dan 4:34, 35;
Ams 16:33
Kesalahan
konsep tentang providensia Allah
Providensia
Allah terbatas hanya pada pengetahuan awal.
Konsep
deistik.
Konsep
panteistik.
Konsep
kerjasama antara Allah dan manusia.