Jumat, 28 Juni 2013

DOKTRIN ALLAH BAG.2


G. TRITUNGGAL
  1. Pengertian/definisi Salah satu doktrin yang paling penting dalam iman Kristen kita. Definisi: Allah yang esa, yang ada secara kekal sebagai 3 Pribadi yaitu Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, yang masing-masing pribadi itu penuh sempurna ke Allahannya.
  2. Bukti-bukti Alkitab Memang istilah Tritunggal tidak muncul dalam Alkitab, namun demikian, ide dan prinsipnya ada di banyak tempat di Alkitab.
    1. Perjanjian Lama memberikan penyataan yang tidak lengkap. Kej 1:26; 3:22; 11:7 Maz 45:6-7; 110:1 Yes 63:10; 48:16; 6:8 Mal 3:1-2 Hab 1:7
    2. Perjanjian Baru memberikan konsep yang lengkap tentang Tritunggal. Mat 3:16-17; 28:19 1Ko 12:4-6 2Ko 13:14 1Pe 1:2 Yud 20:21
  3. Doktrin Tritunggal Dalam Sejarah
    1. Sejak jaman Perjanjian Lama bangsa Yahudi selalu menekankan tentang Ke Esa-an Allah dan konsep ini dibawa sampai abad-abad pertama masehi.
    2. Pada abad 2, Tertulianus memformulasikan doktrin ini; tapi masih banyak kekurangannya. (belum sempurna). Tertulianus (165M-220M) adalah orang pertama yang menemukan istilah "Trinity" (Tritunggal). Tertulianus berusaha untuk memberikan penjelasan yang alkitabiah tentang ajaran Tritunggal, karena pada saat itu di gereja banyak tersebar pengajaran Monarkianisme. Ajaran sesat Monarkianisme digolongkan menjadi 2:
      1. Monarkianisme Dinamis (adoptionisme) Ajarannya: Yesus adalah manusia biasa yang diadopsi oleh Allah dan diberikan kekuatan khusus pada saat Ia dibaptis.
      2. Monarkianisme Modalistis Ajarannya: Allah adalah satu, tetapi muncul (tampil) kepada manusia dalam 3 mode (bentuk), yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
    3. Arius (250M-336M) dari Aleksandria menentang ajaran Tritunggal. Ia tidak setuju akan keAllahan Anak dan Roh Kudus, berdasarkan Kol 1:15; Yoh 1:14; Yoh 3:16. Di Konsili Nicea (325M) ajaran Arian ini ditentang habis-habisan oleh Athanasius, demikian juga di Konsili Konstantinopel (381M). Perdebatan yang paling utama adalah mengenai dua istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang keAllahan Yesus dan Roh Kudus.
Pendapat Athanasius:__________________________ Pendapat Arius:
homoousios vs homoiousios
(sifat yang sama) (sifat yang mirip)
    1. Subordinationisme adalah ajaran yang juga menyimpang dari Alkitab. Mereka mengakui keAllahan Anak dan Roh Kudus, tetapi tetap lebih rendah keAllahan Bapa.
Athanasius berjuang hampir 17 tahun untuk mengembalikan doktrin ini kepada kebenaran Alkitab. Akhirnya dalam Konsili Konstantinopel (381M) Kaisar Konstantin memihak kepada Athanasius. Athanasius memberikan pandangan yang sehat. Kristus dilahirkan dari Bapa dan mempunyai kesetaraan dengan Bapa, tidak bersubordinasi. Namun demikian, Athanasius belum cukup puas karena kemenangannya hanyalah karena kekuatan kekuasaan Konstantin.
Setelah kaisar Konstantin digantikan oleh penggantinya, ternyata penggantinya lebih memihak kepada kaum Arian.
    1. Pada pertengahan abad 4, seorang teolog dari Kapadokia (Asia Kecil Timur) memberikan doktrin Tritunggal yang definitif dan mengalahkan ajaran aliran Arianisme dan mempertahankan istilah homoousios.
    2. Doktrin Tritunggal yang paling tuntas diformulasikan pada masa Agustinus (354M-430M). Ia menulis dalam bukunya "De Trinitate". Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus tidak memiliki subordinasi, tetapi kesetaraan. Satu esensi Allah dengan 3 pribadi seperti apa yang diajarkan dalam Akitab.
    3. Konsili Toledo (589M) menyelesaikan perdebatan tentang "filioque" (Latin), yang artinya "dan Anak" berdasarkan Yoh 14:26; Yoh 16:7; Yoh 15:26. Istilah "filioque" ini tidak dicantumkan baik dalam Konsili 325M ataupun Konsili 381M. Baru ditambahkan dalam Sinode Toledo (589M).
    4. Sesudah masa Reformasi, Tokoh-tokoh Reformator, seperti Martin Luther dan John Calvin tidak menolak doktrin Tritunggal versi Athanasius. Martin Luther berkata bahwa doktrin Tritunggal harus diterima dengan iman, walaupun tidak bisa dijelaskan dengan tuntas, karena ada dalam Alkitab. Sedangkan Calvin menulis penjelasan tentang Tritunggal dalam bukunya Institutio.
    5. Pandangan modern tentang Tritunggal bervariasi. Tetapi tidak ada hal yang baru lagi. Semua kesalahan yang dilakukan oleh teolog-teolog modern sudah pernah terjadi sebelumnya.
  1. Isi doktrin Tritunggal Memang untuk mengerti secara penuh doktrin ini adalah tidak mungkin. Namun demikian, semua fakta-fakta dalam Alkitab dan kita dapat menyimpulkan (mengerti kebenarannya) Pengajaran ini. Ada 3 pernyataan penting dalam definisi Allah Tritunggal:
    1. Allah adalah 3 Pribadi (Bapa, Anak dan Roh Kudus).
    2. Masing-masing Pribadi Allah itu adalah Allah yang sempurna.
    3. Mereka 3 Pribadi tetapi Allah yang Esa; satu esensi Penjelasan:
a.       Allah adalah 3 Pribadi (Bapa, Anak dan Roh Kudus). Menyatakan bahwa Allah Bapa bukan Allah Anak Allah Anak bukan Allah Roh Kudus, dan Allah Roh Kudus bukan Allah Bapa. Hal ini dinyatakan jelas dalam Alkitab (Yoh 1:1-2; 1Yo 2:1; Ibr 7:25; Rom 8:27; Mat 28:19; Yoh 16:7). Masing-masing pribadi Allah ini mempunyai kepribadian, kehendak, perasaan, termasuk juga Roh Kudus.
Secara jelas dikatakan Roh Kudus bukan hanya kuasa dan kekuatan tetapi juga seorang Pribadi. Jelas kelihatan dalam bahasa Yunani, kata ganti orang Roh Kudus tidak diberikan gender netral, kata ganti orang. Demikian juga kata "Para kletos" hanya dipakai untuk pribadiiorang (Yoh 14:26; 15:26).
b.      Masing-masing Pribadi Allah itu adalah Allah yang sempurna.
1.      Ke Allahan Bapa tidak terlalu sulit untuk diterima karena Alkitab jelas sekali menyebutnya.
2.      Ke Allahan Anak kadang diragukan, tapi bukti-bukti Alkitab jelas menyebutnya. (Yoh 1:1, 6, 13, 18; Yoh 20:28; Ibr 1, 8; Kol 2:9; Yes 40:3).
Ada atribut-atribut personal tertentu yang dengannya 3 pribadi itu dibedakan: Bapa - Pencipta Anak - Penebus Roh Kudus - Yang memberi kelahiran baru
3.      Ke Allahan Roh Kudus juga disebutkan jelas dalam Alkitab (Mat. 28:19; Kis 5:3-4; 1Ko 3:6; Maz 139:7-8; 1Ko 2:10-1 l; Yoh 3:5- 7).
c.       Mereka 3 Pribadi tetapi Allah yang Esa; satu esensi Allah adalah Allah yang Esa (satu); ketiga Pribadi Allah ini tidak hanya satu dalam tujuan, tapi Mereka juga adalah satu esensi dan satu hakekat. (Kel 6:4-5; 1Ra 8:60; Yes 45:4-6; 1Ti 2:5; Rom 3:30; Zak 2:9).
Kesimpulan: Seluruh esensi yang tidak terbagi dari Allah, secara setara dan penuh dimiliki oleh ketiga Pribadi, tetapi Ketiganya mempunyai kesatuan mereka dalam satu esensi.
Subsistensi dan tindakan dari ke 3 Pribadi ditandai oleh satu tingkatan yang jelas dan tertentu dan tidak saling mendahului. Allah Putra secara kekal diperanakkan oleh Bapa, Allah Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Anak dari kekekalan.
                        Analogi Tritunggal
                        Matematik 1+1+1 = 3 lxlxl = 11 ~x~x~ = ~
                        alam air - es - uap matahari -- sinar m __ energi m __ akar - ranting - banting awan hujan salju/es bunga - bau warna
                        Psikologis Intelektual - perasaan - kehendak
                        Jabatan Bapa - sopir - anak
                        Jiwa - badan - roh.
                        Hubungan antara ketiga Pribadi Tritunggal
                        Ketiga Pribadi Allah Tritunggal mempunyai perbedaan dalam fungsi utamanya. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus mempunyai kesetaraan di dalam keAllahannya tetapi tidak didalam menjalankan fungsinya, karena Allah Bapa memegang pimpinan tertinggi (sesuai dengan nama yang diberikan "Bapa").
Allah Bapa memberikan ketetapan Allah Allah Anak menjalankan ketetapan Allah Allah Roh Kudus menjaga dan memelihara akan pelaksanaan ketetapan Allah
                        Dalam hal keselamatan
0.      Allah Bapa merencanakan dan mengirim Allah Anak ke dunia. Yoh 3:16; Gal 4:4; Efe 1:9-10
1.      Allah Anak taat kepada Bapa dan melaksanakan penebusan. Yoh 6:38; Ibr 10:5-7
2.      Allah Roh Kudus dikirim oleh Allah Bapa dan Anak untuk mengefektifkan penebusan. Yoh 14:26; Yoh 16:7; Yoh 15:26 Ilustrasi hubungan antara ke tiga Allah Tritunggal: Gambar:
                        Pentingnya doktrin Tritunggal dalam iman Kristen
                        Doktrin Keselamatan akan mengalami kesulitan besar, kalau kita menolak ke Allahan Anak dan Roh Kudus
                        Doktrin pembenaran hanya melalui iman akan sulit diterima, kalau kita menolak keAllahan Yesus dan Roh Kudus.
                        Kalau Yesus bukan Allah yang sejati, maka kita tidak bisa lagi menyembah Dia seperti apa yang diperintahkan Alkitab.
                        Ketidaktergantungan Allah sulit dipercaya kalau ke tiga Pribadi Tritunggal bukan Allah yang setara. Allah yang berpribadi membutuhkan pihak yang lain untuk berhubungan.


Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika -- Bab 3 Doktrin Allah [Indeks 00017]
H. KETETAPAN ALLAH
  1. Pengertian/Definisi Rencana kekal Allah bahwa dari sebelum dunia dijadikan Ia telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi.
  2. Sifat Ketetapan Allah
    1. Ketetapan Allah itu kekal sifatnya, mencakup masa lampau dan yang akan datang. Kol 1:5, 18; Efe 1:4; 2Ti 1:9; Efe 3:11; 1Pe 1:20; Tit 1:2
    2. Ketetapan Allah itu tunggal Efe 1:11; Rom 8:28
    3. Ketetapan itu berdasarkan akan Hikmat Allah dan Pengetahuan Allah Efe 3:10-11; Maz 104:24; Ams 3:19; Yer 10:12; Yer 51:15
    4. Ketetapan Allah itu pasti akan terjadi/terpenuhi Yes 46:10
    5. Ketetapan Allah itu tidak berubah Ayu 23:13-14; Maz 33:11; Yes 46:10; Yak 1:17; Luk 22:22; Kis 2:23
    6. Ketetapan itu tanpa syarat/mutlak Kis 2:23; Efe 2:8; 1Pe 1:2
    7. Ketetapan Allah itu bersifat universal untuk semua mahluk Efe 2:10; Kis 2:23; Kej 50:20, Ayu 14:5; Maz 39:4
    8. Ketetapan Allah itu kudus Yes 48:11
    9. Ketetapan Allah itu bebas Maz 135:6; Efe 1:11; Dan 4:35
    10. Ketetapan Allah itu mempunyai tujuan akhir untuk kemuliaan Allah. Bil 14:21; Yes 6:3; Mat 18:7; Kis 2:23
    11. Semua ketetapan Allah yang sehubungan dengan dosa adalah bersifat diijinkan (permisif). Rom 8:28
  3. Hubungan ketetapan dan kehendak Allah Allah menetapkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak kedaulatanNya. Kehendak Allah sering dibagi dalam dua kategori:
    1. Kehendak yang dinyatakan (yang tidak tersembunyi) Semua perintah-perintah Allah yang ada dan diberikan Allah dalam Alkitab.
    2. Kehendak Allah yang tidak dinyatakan (tersembunyi) Semua kejadian-kejadian detail yang akan terjadi dan hal-hal lain yang tidak Tuhan nyatakan kepada manusia. Ula 29:29
  4. Kesulitan-kesulitan menerima Doktrin Ketetapan Allah
    1. Bagaimana dengan kehendak bebas manusia? Apa arti kata "bebas"? Allah tidak pernah membicarakan tentang kebebasan manusia dalam arti di luar Allah. Tetapi manusia mempunyai kebebasan dalam memutuskan akan pilihan dan pilihan itu memberikan konsekuensi tanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kej 50:19, 20; Kis 2:23; 4:27-29.
    2. Apakah usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan tidak diperhitungkan? Tuhan bekerja melalui tindakan manusia, jadi bagaimanapun juga manusia harus bertindak, dan tindakan manusia itu adalah tindakan yang berasal dari kehendak manusia sendiri. Dalam hal keselamatan, manusia tidak tahu akan keputusan keselamatan bagi dirinya. Fil 2:13; Efe 2:10.
    3. Apakah Allah yang menciptakan dosa? Allah mengijinkan dosa terjadi, tetapi Allah tidak melakukan dosa. Namun demikian keberadaan dosa itupun ada dibawah kuasa kedaulatan Allah. Maz 92:15; Pengk 7:29; Yak 1:13; 1Yo 1:10.



Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika -- Bab 3 Doktrin Allah [Indeks 00017]
I. PREDESTINASI (Doktrin Pilihan)
  1. Pengertian/Definisi Ketetapan Allah sebelum dunia diciptakan yang mana Ia memilih beberapa orang untuk diselamatkan dan yang lain dibiarkan untuk binasa.
  2. Bukti Alkitab Alkitab membahas 3 macam "pemilihan":
    1. Pemilihan terhadap Israel dalam Perjanjian Lama
    2. Pemilihan terhadap orang-orang yang melayani dalam PL
    3. Pemilihan terhadap orang-orang secara pribadi untuk diselamatkan.
Pemilihan yang akan dibicarakan dalam predestinasi adalah no. c Ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang "pilihan" Kis 13:48 Rom 8:28-30 Rom 9:11-13 Rom 11:7 Efe 1:12 1Te 1:4-5 2Te 2:13 2Ti 1:9 1Pe 2:9
  1. Kesalah pengertian yang sering terjadi
    1. Pilihan bukan nasib.
    2. Pilihan bukan karena perbuatan baik manusia (berkondisi).
    3. Pilihan tidak berdasarkan akan pengetahuan Allah akan iman kita yang akan datang.
  2. Bagaimana Alkitab menerima doktrin Predistinasi
    1. Sebagai penghiburan untuk orang percaya. Rom 8:28
    2. Sebagai alasan untuk memuji Tuhan. Efe 1:5-6; 1Te 1:2,4; 2Te 2:13
    3. Sebagai alasan untuk menginjili. 2Ti 2:10; Kis 18:9-10
  3. Kesalah pengertian dari Doktrin Predestinasi (Pilihan)
    1. Doktrin Pilihan tidak memberikan kesempatan manusia untuk menerima atau menolak Kristus. Doktrin pilihan menjamin bahwa manusia dengan kehendak bebasnya dapat memilih, tetapi bukan berarti bahwa pilihan itu betul- betul bebas, karena manusia tidak mungkin bebas di luar Allah.
    2. Doktrin Pilihan itu bukan betul-betul pilihan. Untuk pilihan itu betul- betul bebas dari Allah maka tidak mungkin karena untuk hidup saja manusia harus tergantung pada Tuhan.
    3. Doktrin pilihan itu membuat manusia seperti robot. Tuhan yang mencipta manusia dan menentukan apakah manusia dan kemampuannya. --> tanyakan kepada orang atheis. Mat 23:37; Yoh 8:43-44; Yoh 5:40; Rom 9:20-24.
    4. Doktrin pilihan itu tidak adil. 2Pe 2:4
    5. Bagaimana dengan Ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Allah ingin menyelamatkan semua orang. 1Ti 2:4, 2Pe 3:9.
  4. Doktrin Reprobasi Definisi: Ketetapan kedaulatan Allah sejak sebelum dunia dijadikan untuk membiarkan beberapa orang, tidak diselamatkan dan menghakimi dosa-dosa yang dilakukannya sebagai konsekuensi keadilan Allah. Yudas 4 Rom 9:17-22 1Pe 2:8 Mat 11:25, 26 Yeh 33:25,26 Yeh 33:11 Rom 9:1-4
Pilihan
Reprobasi
Allah aktif
Manusia aktif
Sukacita Allah
Kesedihan Allah
Anugerah Allah
Keadilan Allah
  1. Infra dan Supra-lapsarian Urutan kronologi, apakah pilihan diberikan sesudah atau sebelum kejatuhan.



Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika -- Bab 3 Doktrin Allah [Indeks 00017]
J. PENCIPTAAN
  1. Pengertian/Definisi Orang Kristen percaya akan Doktrin Penciptaan (Teori Kreasi) berdasarkan pada kesaksian Alkitab (Kej 1). Pengetahuan tentang penciptaan tidak mungkin diperoleh dari pemikiran manusia, karena manusia sendiri adalah hasil ciptaan itu. Oleh karena itu kalau bukan Allah sendiri yang menyatakannya (sebagai Pencipta) maka tidak mungkin manusia dapat mengetahuinya.
Definisi: Tindakan bebas Allah dimana Allah menghasilkan dunia dan semua yang ada di dalamnya (baik materi maupun spiritual), sebagian tanpa bahan dan sebagian dengan bahan yang natur dasarnya tidak cocok dengan hasil ciptaan. Ia menciptakan untuk tujuan yang baik yaitu sebagai pernyataan akan kemuliaan, kekuasaan, kebijaksanaan dan kebaikanNya.
  1. Doktrin Penciptaan dalam Sejarah
    1. Gereja Mula-mula percaya akan penciptaan sebagai tindakan bebas Allah dan juga ex-nihilo (diciptakan tanpa bahan). Ajaran ini sangat penting pada masa itu, karena untuk melawan ajaran Gnostik yang percaya bahwa materi adalah sesuatu yang jahat. Namun demikian ada perbedaan pendapat tentang sekitar istilah 'hari'; apakah sebagai arti literal atau suatu periode tertentu atau satu waktu tunggal yang tidak terbagi.
    2. Augustinus: Dari kekekalan penciptaan ada dalam kehendak Allah. tidak ada waktu sebelum penciptaan, karena dunia dijadikan dengan waktu (bukan dalam waktu). Penciptaan adalah tanpa bahan (ex-nihilo). Hari- hari dalam penciptaan adalah sebuah momen waktu untuk memberikan kelengkapan pada keterbatasan intelegensi manusia.
    3. Pada masa Reformasi Konsep ex-nihilo dipertahankan dengan kuat, karena
      • suatu tindakan bebas Allah
      • diciptakan dalam waktu 6 hari dalam arti harafiah
    4. Sesudah Reformasi Pengaruh ilmu pengetahuan dan konsep modern melahirkan kompromi teologi dengan menganggap bahwa cerita Kej 1 hanyalah cerita mitos/alegoris. Ada jangka waktu putus sesudah Kej 1:1-2 dengan ayat- ayat selanjutnya. Dan satu hari adalah waktu yang lama sekali yaitu jutaan tahun.
  2. Bukti Alkitab dan Dasar Teologis Penciptaan
    1. Tindakan Allah Tritunggal Keluar dari Bapa, melalui Putra, di dalam Roh Kudus keberadaan pemikiran hidup 1Ko 8:6 Yoh 1:30 Kej 1:2; Yes 40:12-13
    2. Tindakan bebas Allah yang menunjukkan akan kedaulatanNya. Bukan merupakan suatu kebutuhan, karena Allah sempurna adanya dan tidak tergantung pada apapun. Dan juga Allah tidak menciptakan alam semesta dari diriNya sendiri. Keberadaan alam semesta bukanlah perluasan dari keberadaan Allah, karena alam semesta adalah bebas, di luar Allah. Efe 1:11; Wah 4:11; Ayu 22:2-3; Kis 17:25
    3. Tindakan temporal Allah Kej 1:1 "Pada mulanya...." Waktu diciptakan, sebelum itu tidak ada waktu. Dunia diciptakan dengan waktu, dan memang mempunyai permulaan. Maz 90:2; 102:26
Ada beberapa penafsiran yang berbeda sehubungan dengan arti hari dalam penciptaan:
1.      1 hari sama dengan waktu 24 jam Kel 20:11
2.      Periode waktu tertentu (waktu geologis yang sangat panjang) Istilah lain yang dipakai: - Hari jaman oleh evolusi theistik Allah menciptakan alam fisik dan kehidupan di atasnya lalu menuntun proses evolusi yang panjang. - Evolusi Ambang Allah memasuki proses evolusi pada saat-saat penting tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru - bertahap.
3.      Allah menyatakan tentang penciptaan kepada Musa dalam waktu 6 hari.
4.      Allah telah menjadikan Adam dewasa pada waktu diciptakan, jadi mungkin bumi juga sudah berumur pada waktu diciptakan.
                        Tindakan Penciptaan yang dijadikan tanpa bahan Istilah yang dipakai ex-nihilo (Latin), artinya "dari yang tidak ada", memang tidak ada dalam Alkitab, tetapi prinsip dan gagasannya jelas diajarkan oleh Alkitab. Kej 1:1; Maz 33:6, 9; Yoh 1:3; Ibr 11:3; Kis 17:24, 25; Kol 1:16 Wah 4:11; Kis 4:24; 14:15; Rom 4:17; Wah 10:6
Ada 3 perbedaan arti kata kerja "mencipta" dalam bahasa Ibrani "bara" mencipta, dipakai hanya oleh Allah "asah" membuat "yatsar" membentuk
                        Tindakan yang membuat ciptaan dan Allah (Pencipta) mempunyai hubungan yang istimewa. Efe 4:6; Ibr 11:3
Gambar:
                        Tujuan akhir penciptaan adalah untuk menyaksikan kebesaran dan kemuliaan Allah. Tercakup di dalamnya adalah kebahagiaan manusia. Yes 43:7; Wah 4:11; Yer 10:12; Maz 19:1-2



Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika -- Bab 3 Doktrin Allah [Indeks 00017]
K. PEMELIHARAAN ALLAH (PROVIDENSI ALLAH)
  1. Arti Etimologi (asal kata)
    1. "Pronoia" (Yun), artinya pengetahuan awal.
    2. "Providentia" (Latin), artinya tindakan kemurahan Allah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan ciptaanNya.
  2. Sejarah Doktrin Providensia Allah
    1. Bapak-bapak Gereja Mereka melawan ajaran-ajaran Stoa dan Epikuros dengan menegakkan pengertian akan kedaulatan Allah dan kasih Allah
    2. Bapak Gereja Agustinus:
      1. Menekankan pengajaran bahwa Allah memelihara dan memerintahkan segala sesuatu dalam alam semesta berdasarkan kehendakNya yang berdaulat, bijaksana dan maksud baik.
      2. Mempertahankan kenyataan akan kausa kedua (causa secunda) dan Allah adalah kausa pertama (causa prima).
    3. Thomas Aquinas: mengikuti tradisi Augustinus.
    4. Para Reformator:
      1. Martin Luther percaya akan aspek umum providensia tapi membatasi hanya pada hal keselamatan saja.
      2. Yohanes Calvin: mengikuti Agustinus.
  3. Pengertian/Definisi
    1. Aktivitas Allah (Pencipta) yang terus menerus oleh rahmatNya dan kebaikanNya yang melimpah menegakkan ciptaanNya dalam keadaan teratur, memimpin dan memerintahkan segala sesuatu kepada tujuan yang telah ditetapkan demi kemuliaanNya.
    2. Keterlibatan Allah secara terus menerus dengan semua ciptaanNya sedemikian rupa sehingga Allah selalu menjaga keberadaan ciptaan dan memelihara semua sifat-sifat yang dimiliki mereka sebagaimana Allah menciptakan mereka dan juga bekerja sama dengan semua ciptaanNya dalam setiap tindakkan dan menuntun serta mengarahkan semua sifat-sifat yang dimiliki mereka itu sebagaimana seharusnya, dan mengarahkan mereka untuk memenuhi semua kehendakNya.
  4. Unsur-unsur Providensia Allah
    1. Preservasi Allah Allah terus menerus memelihara dan menopang keberadaan dan kelanjutan semua sifat-sifat yang dimiliki ciptaanNya sebagaimana mereka diciptakan Ibr 1:3; Kol 1:17; Kis 17:28; Neh 9:6; Maz 104:29
    2. Konkurensi Allah bekerjasama dengan semua ciptaanNya dalam setiap tindakkannya dan mengarahkan semua sifat-sifat yang dimiliki mereka sehingga mereka bertindak sebagaimana seharusnya
Sebagai causa secunda
§  kekuatan alam dan kebebasan manusia Sebagai causa prima
§  Allah sebagai penyebab segala sesuatu untuk hidup, bergerak dan memiliki hakekat Kedua kausa ini tidak setara, tapi bekerja bersama-sama.
Contoh: Kejadian dalam alam, dalam sejarah, peristiwa kehidupan, dan hidup manusia
                        Pemerintahan Allah memerintah atas segala sesuatu yang terjadi di dunia supaya segala sesuatu yang terjadi itu sesuai dengan maksud dan tujuan kehendak Allah. Maz 103:19; Dan 4:34, 35; Ams 16:33
                        Kesalahan konsep tentang providensia Allah
                        Providensia Allah terbatas hanya pada pengetahuan awal.
                        Konsep deistik.
                        Konsep panteistik.
                        Konsep kerjasama antara Allah dan manusia.